Mekarnya pohon-pohon sakura menandakan datangnya musim semi. Takao Yoshiya, 78, dan istrinya telah memperoleh tempat utama di taman Asakusa. "Kami benar-benar dapat menikmati bunga sakura tahun ini, tapi tahun lalu perayaan ini sama sekali tidak bisa dinikmati," katanya saat duduk beristirahat.
Tahun lalu, hanya beberapa minggu menjelang ritual tahunan menonton bunga sakura, gempa berkekuatan 9,0 SR dan gelombang tsunami yang menghancurkan pantai timur laut, mengakibatkan 19.000 orang tewas serta memicu krisis nuklir terparah yang pernah dialami Jepang.
Untuk Kenji Niikura, seorang operator rumah kapal berusia 49 tahun, bermekarnya pohon sakura adalah waktu yang paling menguntungkan tahun ini. Menjelajah di sepanjang sungai Sumida, Tokyo, adalah salah satu cara yang paling populer untuk melihat pohon sakura sambil menikmati pesta sushi, tempura dan mesin karaoke.
"Kami mendapatkan sekitar 2.000 pelanggan per minggu selama musim sakura," kata Kenji, yang merupakan operator rumah kapal generasi ketujuh.
